BANDUNG, TRIBUN - Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi, menyatakan, bahwa sejauh ini, kucuran kredit bagi para peternak, termasuk Jabar, masih kecil. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi.
"Di antaranya, terdapat dalam hal komunikasi. Artinya, tingkat komunikasi antara perbankan dan peternak masih minim," tutur Rochadi dalam sebuah pertemuan di Kantor Bank Indonesia (KBI) Bandung, Jalan Braga Bandung, Selasa (14/6).
Padahal, lanjutnya, kredit itu punya manfaat besar, tidak hanya bagi peternak, tetapi juga meningkatkan kualitas Rumah Potong Hewan (RPH). Rochadi berpendapat, RPH-RPH yang ada saat ini, termasuk di Jabar, perlu revitalisasi, dan restrukturisasi.
Itu supaya, kata dia, RPH-RPH itu dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia (RPH). Selain itu, tambahnya, sebagai antisipasi pemotongan sapi betina produktif. "Peraturan perundang-undangan melarang pemotongan ternak betina produktif. Tapi, karena tingkat kebutuhan daging yang besar, terpaksa, pemotongan itu berlangsung. Selama ini, 80 persen sapi potong adalah sapi betina. Seharusnya, kondisi ini tidak terjadi," urai dia. (win)
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar