Investasi Rumah Potong Terkendala Lahan GNE
Publikasi oleh Global FM Lombok pada 15:17 Wita. 17 May 2013Mataram (Global FM Lombok)-
Investasi pengembangan Rumah Potong Hewan (RTH) Banyu Mulek, Lombok Barat (Lobar) masih terkendala oleh lahan yang dimiliki BUMD NTB yaitu PT Gerbang NTB Emas (GNE). PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berniat berinvestasi di RPH Banyumulek untuk pengembangan usaha. Namun lahan yang dimiliki GNE masih terbatas.
Nilai investasi RNI sebesar Rp 75 miliar selama tiga tahun kedepan kemungkinan tidak terealisasi maksimal, lantaran dari 10 hektar lahan yang dibutuhkan, GNE hanya memiliki lahan garapan seluas 1 hektar.
Manager PT GNE, Sudirman mengatakan, sembilan hektar sisa lahan yang dibutuhkan RNI sampai saat ini masih belum jelas, apakah GNE akan menyiapkannya atau tidak.
PT GNE secara resmi sudah melayangkan surat permintaan penambahan lahan kepada pemerintah daerah, namun surat permintaan tersebut hingga kini belum ada jawaban.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi sebenarnya memiliki lahan seluas 39 hektar, di sekitar area RPH, yang dikelola langsung oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB. Jika pemerintah daerah mendukung sepenuhnya rencana investasi PT. RNI tersebut, maka dari 39 hektar lahan itu setidaknya diberikan kewenangan tambahan kepada GNE untuk mengelola sembilan hektar lagi. Dengan demikian lahan 10 kehtar yang dibutuhkan dalam investasi ini terpenuhi.
RNI meminta seluas 10 hektar lahan, karena direncanakan akan dibangun kadang untuk menampung sebanyak 15 hingga 20 ribu ekor sapi untuk penggemukan dan pemotongan. Dimana pada tahap awal ini, kandang yang ada hanya mampu menampung sebanyak 200 ekor sapi.(ris)-
0 komentar:
Posting Komentar